Deli Serdang, 12 September 2023 – Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Global TB Report 2021, Indonesia menempati posisi ketiga di dunia dengan jumlah kasus mencapai 824.000 dan kematian sebanyak 93.000 per tahun. Tingginya angka prevalensi TB ini menunjukkan perlunya upaya penguatan jejaring layanan, khususnya dengan melibatkan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
Dalam rangka meningkatkan penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan TB, Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang menggelar Lokakarya Pelibatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Swasta. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan FKTP Swasta, termasuk tempat praktik mandiri dokter (TPMD), dalam program penanggulangan TB, khususnya dalam memberikan layanan, serta terlibat dalam jejaring eksternal TB dan mensosialisasikan isu-isu terkini terkait TB.
Lokakarya yang dihadiri oleh 194 peserta ini dibagi menjadi dua batch, masing-masing terdiri dari 97 orang. Peserta terdiri dari berbagai elemen seperti Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi, Puskesmas, serta FKTP Swasta. Lokakarya berlangsung di Hotel Thong’s Inn, Kualanamu, pada 12 dan 14 September 2023, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Materi Kegiatan:
- Peningkatan Kapasitas Klinik: Materi ini mencakup keterlibatan sektor swasta dalam penanggulangan TB serta alur program TB di Kabupaten Deli Serdang.
- Perizinan Klinik: Disampaikan oleh Bidang Pelayanan Kesehatan, materi ini membahas mengenai aplikasi sarana, prasarana, dan alat kesehatan.
- Sosialisasi Mekanisme Pengajuan SKP IDI: Disampaikan oleh IDI Cabang Kabupaten Deli Serdang, materi ini fokus pada peningkatan kapasitas klinik dan keterlibatan sektor swasta dalam penanggulangan TB.
- Penemuan dan Pengobatan ILTB: Disampaikan oleh PDPI Sumatera Utara, materi ini membahas strategi pelibatan klinik/DPM dalam penanggulangan TB serta sosialisasi buku saku dokter terkait SKP IDI.
- Zero Reporting SITB: Fasilitator membahas pencatatan dan pelaporan dalam Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).
Hasil Kegiatan:
- Upaya penemuan kontak erat melalui pasien yang terdiagnosis TB untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
- Pasien dengan hasil TCM negatif tetapi masih memiliki gejala batuk dan sesak napas dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rontgen dan tuberculin test.
- Pasien yang putus minum obat kurang dari satu bulan dapat melanjutkan pengobatan tanpa harus mengulang dari awal.
- Golongan antibiotik kuinolon tidak disarankan untuk pasien suspek TB.
- Anak sekolah yang terdiagnosis TB disarankan untuk libur minimal dua minggu karena masih dalam masa penularan.
- Panduan pengobatan INH setiap hari selama enam bulan, INH + Rifampicin selama tiga bulan enam hari, atau INH + Rifapentin tiga bulan satu kali per minggu.
- Skrining TB di masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah, sudah dilakukan oleh komunitas seperti YMMA.
Kegiatan ini didanai oleh The Global Fund Komponen TBC Tahun 2023. Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan sinergi antara fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta dalam penanggulangan TB di Kabupaten Deli Serdang semakin kuat, sehingga mampu menekan angka prevalensi TB dan meningkatkan keberhasilan pengobatan.