Medan, 22 Maret 2023 – Penguatan moderasi beragama, yang kini menjadi salah satu arah kebijakan negara, menjadi fokus utama dalam acara kunjungan Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura, Dr. Mohammad Maliki Bin Osman, ke kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU Medan). Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara UIN SU Medan dan institusi pendidikan di Singapura, khususnya dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama yang moderat dan inklusif.
Dalam sambutannya, Menteri Maliki menekankan pentingnya moderasi beragama di tengah keragaman yang ada di Indonesia. Dia menjelaskan bahwa keragaman agama, etnis, budaya, dan kepercayaan yang ada menuntut pengelolaan yang baik terhadap perbedaan tafsir agar tidak menimbulkan gesekan atau konflik. “Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan kehidupan beragama dan bernegara yang harmonis, rukun, damai, dan toleran,” ujarnya.
Diskusi selanjutnya membahas potensi kerja sama antara UIN SU Medan dengan Singapura, terutama dalam bidang pendidikan keagamaan. Menteri Maliki juga mengungkapkan rencana Pemerintah Singapura untuk mendirikan College Islam Singapura dan bagaimana kolaborasi dengan UIN SU Medan dapat terwujud. Diskusi ini menjadi wadah bertukar pikiran antara dosen, mahasiswa, dan Menteri Maliki mengenai pengembangan pendidikan dan moderasi beragama di kedua negara.
Acara dilanjutkan dengan dialog antara dosen dan mahasiswa UIN SU Medan dengan Menteri Maliki, membahas potensi kerjasama dan perkembangan pendidikan agama Islam yang moderat. Dialog ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang prinsip moderasi dalam ajaran Islam serta penghargaan terhadap keberagaman agama.
Sebagai simbol penghargaan dan kerjasama, acara diakhiri dengan penyematan kain ulos dan kain songket kepada Menteri Maliki dan istrinya. Penyematan ini melambangkan kerjasama dan penghargaan atas upaya yang dilakukan dalam memperkuat moderasi beragama melalui kolaborasi internasional.
Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, membuka peluang baru dalam bidang ekonomi, serta memperkuat toleransi dan moderasi beragama di Sumatera Utara. Selain itu, kolaborasi ini juga akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan mengenai isu-isu keislaman kontemporer, serta membantu mengurangi stereotip negatif terhadap Islam.