Heartindo Sosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Aceh dan Sumatera Utara

Aceh dan Sumatera Utara, 2022 – Heartindo, sebuah organisasi kemanusiaan nonprofit yang berkomitmen pada peningkatan kesehatan masyarakat, telah meluncurkan program sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mencakup 7.569 Sekolah Dasar (SD) dan 49 Pondok Pesantren (Ponpes) di Aceh dan Sumatera Utara. Program ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat pada siswa dan santri sejak usia dini, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat.

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam penerapan PHBS. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa banyak penyakit yang dapat dicegah dengan praktik PHBS masih menjadi masalah utama, seperti diare, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan. Sosialisasi PHBS menjadi krusial untuk menurunkan prevalensi penyakit ini dan membentuk kebiasaan sehat di kalangan generasi muda.

Heartindo memilih sekolah dan pondok pesantren sebagai lokasi sosialisasi karena peran strategis lembaga pendidikan dalam membentuk perilaku anak-anak dan remaja. Program ini melibatkan ceramah, diskusi interaktif, dan praktik langsung. Materi edukasi termasuk poster, buku panduan, dan alat peraga juga disediakan untuk mendukung proses pembelajaran.

Hasil evaluasi program menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang PHBS di kalangan siswa dan santri. Perubahan perilaku positif, seperti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, dan konsumsi makanan sehat, telah terlihat. Dukungan dari pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan masyarakat setempat telah berkontribusi pada keberhasilan program ini.

Program ini dilaksanakan di berbagai lokasi, termasuk Nias Utara, Medan, Deliserdang, Simalungun, Pematangsiantar, Padang Lawas Utara, dan Bireuen, dengan anggaran sebesar Rp. 20.000.000,00. Rangkaian kegiatan meliputi audiensi dan koordinasi dengan pihak terkait, training of facilitator (TOF) secara daring, sosialisasi di sekolah dan pondok pesantren, gerakan 21 hari dengan dukungan produk dan alat edukasi, serta monitoring dan evaluasi.

Metode sosialisasi yang digunakan termasuk presentasi visual, narasi, diskusi interaktif, pendekatan praktis, dan materi teks. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dan santri dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

Dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini. Heartindo berharap program sosialisasi PHBS ini dapat direplikasi di daerah lain dan menjadi model dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.