Lokakarya Pelibatan FKTP Swasta untuk Penanggulangan Tuberkulosis di Deli Serdang: Upaya Terpadu untuk Meningkatkan Penanganan TB

Deli Serdang, 1 Agustus 2023 – Tuberkulosis (TB) terus menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan negara ini berada di urutan tiga besar secara global dalam hal kasus TB setelah India dan China. Mengingat tingginya prevalensi dan angka kematian akibat TB, Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang telah menyelenggarakan Lokakarya Pelibatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Swasta untuk memperkuat jejaring layanan TB di daerah tersebut.

Tingginya Angka Kasus dan Kebutuhan Intervensi

Menurut Global TB Report tahun 2021, Indonesia mencatat 824.000 kasus TB dengan angka kematian mencapai 93.000 per tahun, atau setara dengan 11 kematian per jam. Studi tahun 2021 mengungkapkan bahwa fasilitas kesehatan publik seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum berperan dalam penemuan dan pengobatan TB sebesar 54%, sementara fasilitas kesehatan swasta hanya 42%. Selain itu, banyak kasus TB tidak tercatat dalam sistem pencatatan yang terstandarisasi, terutama dari penyedia layanan kesehatan swasta.

Tujuan dan Sasaran Lokakarya

Lokakarya yang dilaksanakan pada 12 dan 14 September 2023 di Hotel Thong’s Inn ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan FKTP Swasta dalam program TB, serta memperbaiki alur layanan dan sistem informasi terkait TB. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan dan simulasi penggunaan Sistem Informasi Utama (SITB) dan Sistem Informasi Alternatif bagi DPM.

Rincian Kegiatan dan Peserta

Lokakarya dihadiri oleh 194 peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, serta FKTP Swasta dari dua batch. Peserta dari FKTP Swasta termasuk berbagai klinik dan praktik dokter, mencerminkan upaya kolaboratif antara sektor publik dan swasta dalam penanggulangan TB.

Materi dan Hasil Lokakarya

Materi kegiatan mencakup peningkatan kapasitas klinik, sosialisasi mekanisme pengajuan SKP IDI, dan strategi pelibatan klinik dalam penanggulangan TB. Beberapa hasil dari kegiatan ini antara lain:

  1. Investigasi Kontak: Mencari kontak erat dari pasien TB untuk dilakukan investigasi.
  2. Pemeriksaan Tambahan: Pasien dengan hasil TCM negatif namun masih bergejala akan diperiksa lebih lanjut dengan rontgen atau tuberculin test.
  3. Penerusan Pengobatan: Pasien yang putus obat kurang dari satu bulan dapat melanjutkan tanpa harus mengulangi dari awal.
  4. Konsultasi Antibiotik: Penjelasan mengenai golongan antibiotik yang tidak disarankan untuk pasien TB.
  5. Panduan untuk Anak Sekolah: Rekomendasi untuk anak yang terdiagnosis TB untuk libur minimal dua minggu.
  6. Regimen Pengobatan: Panduan penggunaan INH dan Rifampicin dalam pengobatan TB.

Penutup

Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat jejaring layanan TB di Kabupaten Deli Serdang dan meningkatkan keberhasilan pengobatan TB. Dengan melibatkan FKTP Swasta secara lebih aktif, diharapkan dapat mengurangi prevalensi TB dan meningkatkan penemuan kasus secara lebih efektif.